Alba News | Kamis, 21 Nopember 2024. Berikut ini naskah khutbah Jumat Tpa Alba tahun 1446H/2024 spesial bulan Jumadil Ula. Sekiranya ada yang berlebih, dikurang. Ada yang kurang boleh di tambah. Semoga bermanfaat.
Unduh naskah versi pdf pada tautan ini: Khutbah Jumat 2024_Candu Judol
__________________________
Candu Judol
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Jamaah Jumat rohimakumullah
Wasiat takwa senantiasa dan akan terus mengawali setiap khutbah Jumat. Kelak di kehidupan abadi di akhirat nanti, tidak ada yang bermanfaat, kecuali buah dari ketakwaan kita kepada Allah. Untuk itu, mari bersama-sama, meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Sepenuh hati kita laksanakan semua kewajiban-Nya, sekuat tenaga kita tinggalkan seluruh larangan-Nya.
Jamaah Jumat rohimakumullah
Pada kesempatan kali ini, marilah kita merenungkan firman Allah Swt dalam Surah Al Maidah ayat 90-91, yang berbunyi:
يَٓا أَيُّهَا الَّذِينَ اٰمَنُوْٓا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطٰانِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
إِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُّوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَٓاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلَاةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُوْنَ
Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).
Jamaah Jumat rohimakumullah
Di antara perbuatan sia-sia yang menjadi kebiasaan kaum jahiliah di masa dahulu, bahkan masih dilakukan sampai sekarang adalah perjudian. Al Quran menggambarkan judi sebagai perbuatan setan yang tidak patut diikuti. Itu artinya, orang yang masih istikamah dengan judi, ia telah masuk dalam lingkaran setan yang sangat membahayakan dirinya.
Kemajuan teknologi ikut dimanfaatkan untuk melanggengkan praktik perjudian. Beragam bentuk dimodifikasi. Beragam cara disamarkan. Hingga orang mengira bahwa yang seperti itu tidak lagi dalam kategori judi.
Dulu, judi hanya identik dengan dadu, képlék, remi, ceki, qiuqiu, togel. Yang mainnya harus menunggu ada orang hajatan. Atau ada tontonan. Atau membuat kalangan khusus yang terdiri dari banyak orang.
Kini, yang seperti itu sudah mulai ditinggalkan. Sudah kuno. Semua bermetamorfosa dalam satu genggaman tangan. Semua bisa dilakukan melalui handphone. Semua berganti dengan online yang bisa diakses dari mana saja. Qiuqiu sudah ganti slot. Dadu ganti dengan Sicbo online.
Belum lagi dengan segala bentuk taruhan. Nobar pertandingan bola dengan teman-teman, memang mengasyikkan. Dan ini memang dibolehkan. Apalagi jika yang main Timnas kita. Perlu membangkitkan semangat nasionalisme dengan hal ini. Tapi, yang menjadi persoalan adalah kegiatan nobar dibumbui dengan taruhan (totohan). Akhirnya, makna judi mulai disamarkan. Padahal itu masuk dalam kategori judi. Ya, judi menjadi persoalan kita bersama di masa sekarang.
Jamaah Jumat rohimakumullah
Surat Al Maidah ayat 90-91 tersebut memberikan penekanan kuat terhadap larangan berjudi, yang secara spesifik dinyatakan sebagai salah satu bentuk perbuatan keji. Dalam konteks ini, perjudian merupakan kegiatan yang paling merusak diri. Potensi merusaknya tidak hanya di dunia, tapi hingga ke akhirat.
Sangat disayangkan bila kaum mukmin seperti kita, terjerumus ke dalam perbuatan ini. Judi sama sekali tidak mendatangkan manfaat dalam kehidupan. Sebaliknya ia menjadi mudharat bagi diri dan keluarganya.
Judi adalah candu. Menyebabkan pelakunya ketagihan untuk terus mencoba. Bila menang, akan terus memainkan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Bila kalah, semakin penasaran dan terus mencoba untuk meraih kemenangan. Padahal kemenangan dalam judi hanya berupa fatamorgana. Semua semu dan tidak nyata.
Ambisi dari permainan judi tak lain hanyalah ingin mendapatkan keuntungan yang instan, tanpa perlu bekerja keras. Begitulah kelicikan setan dalam memperdaya manusia dengan menyamarkan judi hanyalah sebuah permainan. Mung kanggo dolanan. Ben lumrah batur. Padahal di akhirat nanti, setan si pengajak tadi, tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya dalam menyesatkan umat manusia.
Jamaah Jumat rohimakumullah
Harian Tempo tanggal 12 November 2024 menurunkan berita, Menko Polkam Sebut Perputaran Uang Judi Online Mencapai Rp900 Triliun di Tahun 2024. Tentu ini mengejutkan banyak pihak.
Jamaah jumat rohimakumullah. Coba kita hitung berapa jumlah uang 900 Triliun ini. Uang dengan angka 9 ditambah 14 nol dibelakangnya. Jika semua uang itu kita belikan sarung dengan harga Rp50.000. Maka akan diperoleh sarung sejumlah 1.800 Milyar atau 1,8 Triliun lembar sarung. Jika sarung ini kita sambung-sambung lalu kita bentangkan, maka akan diperoleh luas 23,69 juta km2 sarung. Jumlah ini sudah cukup untuk menutup seluruh wilayah Indonesia, yang daratan dan lautan yang hanya 5,1 juta km2 dengan sarung yang dibeli dari uang hasil judi Online se-Indonesia di tahun 2024.
Jamaah Jumat rohimakumullah
Setiap kita harus menjaga diri agar tidak terjerumus dalam perjudian, termasuk perjudian Online. Mari kita sama-sama menyadari. Kita masih kurang dalam salat tahajud. Kita masih kurang dalam kualitas salat wajib. Kita juga kurang dalam salat Witir. Kita juga tidak istiqomah salat Duha. Puasa kita juga nilainya kurang. Zakat juga kurang. Sedekah juga kurang. Baca Quran kurang. Pahala haji dan umrah juga kurang.
Apa iya, kita yang masih serba kekurangan dalam amal ini, masih kita tambah dengan judi. Lalu bagaimana pertanggungjawaban kita kepada Allah nanti? Amal apa yang akan kita andalkan di akhirat nanti?
Jamaah Jumat rohimakumullah, jika kita tahu ada saudara kita yang terlanjur masuk ke dalam perangkap judi, mari kita menasihati. Doakan dia, agar Allah membuka pintu hati mereka.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ ِللهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، الْمُتَعَالِيْ عَنِ الْمُشَارَكَةِ وَالْمُشَاكَلَةِ لِسَائِرِ الْبَشَرِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الْمُعْتَبَرُ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيـِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ (أَمَّا بَعْدُ)
فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ صَلَّى عَلَى نَبِيِّهِ قَدِيْمًا. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ وَغَافِرَ الذُّنُوْبِ وَالْخَطِيْئَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَٓاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ الْمُسلِمِيْنَ. اللّٰهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَ الْمُسلِمِيْنَ وَ المُجَاهِدِيْنَ فِيْ فَلِسْطِيْنَ. اللّٰهُمَّ ثَبِّتْ إِيْمَانَهُمْ وَ أَنْزِلِ السَّكِيْنَةَ عَلَى قُلُوْبِهِمَ وَ وَحِّدْ صُفُوْفَهُمْ. اللّٰهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِيْنَ . اللّٰهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِيْنَ عَلَى أَعْدَائِنَا أَعْدَاءَ الدِّيْنَ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ، وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَآ أٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاٰخِرَةِ حَسَنَةً وُّقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
 
                        