Alba News | Sabtu, 6 April 2024. Berikut ini naskah khutbah Idul Fitri Tpa Alba tahun 1445 H/2024. Sekiranya ada yang berlebih, dikurang. Ada yang kurang boleh di tambah. Semoga bermanfaat:
Unduh naskah versi pdf pada tautan ini: Khutbah Idul Fitri_2024_Sekolah Ramadhan1
__________________
Sekolah Ramadhan
Afid Burhanddin
اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرْ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لۤاإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَٓاإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لَٓا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهَا الذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Allah Akbar (3x) Walillahilham
Ma’asyiral muslimin rohimakumullah
Wasiat takwa senantiasa dan akan terus mengawali setiap khutbah Idul Fitri. Karena kelak di kehidupan abadi di akhirat nanti, tidak ada yang bermanfaat untuk kita, kecuali buah dari ketakwaan kita kepada Allah. Untuk itu, mari bersama-sama, meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah. Sepenuh hati kita laksanakan semua kewajiban-Nya. Sekuat tenaga kita tinggalkan seluruh larangan-Nya.
Allah Akbar (3x) Walillahilham
Jamaah Sholat Ied rohimakumullah.
Selama satu bulan penuh penuh, kita telah menjalani pendidikan dan pelatihan di sekolah yang bernama: Ramadhan. Selama menempuh pendidikan di Sekolah Ramadhan, kita dididik dan dilatih untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah. Selama itu pula, kita juga ditempa, bagaimana harus bersikap untuk memperbaiki hubungan dengan sesama hamba.
Pada hari ini, di hari raya ini, di tempat ini, kita semestinya merayakan kemenangan, sebagai orang-orang yang berhasil melewati berbagai rintangan, selama menjalani pendidikan di Sekolah Ramadhan. Kita rayakan keberhasilan ini, dalam menundukkan hawa nafsu. Kita rayakan kesuksesan ini, dalam mengalahkan tipu daya setan. Kita rayakan kemenangan ini, karena kita telah melewati Ramadhan, dengan berbagai ibadah dan kebaikan.
Pada hari ini, di hari raya ini, di tempat ini, kita semestinya juga merayakan kelulusan dari Sekolah Ramadhan dengan meraih nilai tertinggi, sebagai orang-orang yang bertakwa. Kita terima ijasah itu, lalu kita foto bersama dengan bangga.
Allah Akbar (3x) Walillahilham
Jamaah Sholat Ied rohimakumullah.
Marilah kita bersama-sama bermuhasabah. Kita introspeksi dan evaluasi diri. Apakah layak kita merayakan kemenangan itu? Apakah memang kita telah layak dinyatakan lulus dari Sekolah Ramadhan? Dan menyandang gelar sebagai orang yang bertakwa?
Mari kita cermati indikatornya. Selama bulan Ramadhan, Masjid dan Musala saat adzan Salat Isya berkumandang, banyak orang berbondong-bondong mendatangi sumber suara. Lalu di tempat itu, mereka melaksanakan salat Isya berjamaah secara bersama-sama.
Tapi tadi malam, suasananya beda dengan malam sebelumnya. Kemana mereka? Kemana para jamaah Salat Isya itu? Secepat itukah mereka pergi? Bukankah baru satu jam Ramadhan meninggalkannya? Dan mari kita buktikan, bagaimana suasana Isya nanti malam dan malam-malam berikutnya. Apakah sama dengan tadi malam atau sama dengan kemarin malam?
Selama bulan Ramadhan, suasana di Masjid dan Musala selalu riuh dengan jamaah salat Subuh. Tapi Subuh tadi, suasananya sudah sepi. Kemana mereka yang sebulan penuh sudah istiqomah melaksanakan jamaah salat Subuh. Dan mari kita buktikan, bagaimana suasana Subuh besok pagi dan pagi-pagi berikutnya. Apakah sama dengan tadi pagi atau sama dengan kemarin pagi?
Allah Akbar (3x) Walillahilham
Jamaah Sholat Ied rohimakumullah.
Ramadhan ibarat sekolah yang telah menempa diri kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Yakni pribadi yang menunaikan kewajiban kepada Allah dan menunaikan kewajiban kepada sesama hamba. Pribadi yang memenuhi hak Allah dan memenuhi hak sesama hamba. Ketika kita menjalani pendidikan di Sekolah Ramadhan, kita ditempa untuk menerima berbagai pelajaran. Di antaranya:
Pertama, pelajaran takwa. Tujuan utama dari puasa Ramadhan adalah la’allakum tattaquun. Artinya, puasa Ramadhan diwajibkan agar menjadi sarana bagi kita untuk meraih ketakwaan.
Allah telah berfirman dalam surat Al Baqarah 183:
يَٓا أَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Ketika kita berpuasa, kita mendekatkan diri kepada Allah dengan meninggalkan nafsu makan, nafsu minum dan nafsu-nafsu lainnya. Kita lakukan hal itu, tiada lain karena kecintaan kita kepada Allah lebih besar daripada kecintaan kita kepada diri kita sendiri.
Di bulan Ramadhan, kita dilatih untuk mempuasakan seluruh anggota badan. Mata berpuasa sehingga tidak melihat yang haram. Lisan berpuasa sehingga tidak mengucapkan perkataan yang diharamkan. Begitu pula, hidung, telinga, tangan, kaki dan sekujur badan ikut berpuasa sehingga tidak melakukan perkara-perkara yang diharamkan. Bahkan hati kita juga ikut berpuasa. Puasanya hati adalah mencegahnya secara total dari pikiran-pikiran duniawi dan segala hal selain Allah.
Kedua, pelajaran ikhlas. Puasa mengajarkan kepada kita keikhlasan. Puasanya seorang mukmin adalah rahasia antara dirinya dan Allah. Tiada yang mengetahui puasanya kecuali Allah dan dirinya sendiri. Jika mau, sangat mudah bagi kita untuk melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, tanpa diketahui oleh orang lain. Lalu kita tampakkan seolah-olah diri kita masih berpuasa. Kenapa hal itu tidak kita lakukan? Karena niat puasa kita ikhlas lillaahi ta’aalaa. Puasa kita bukan karena ingin mendapat pujian dari manusia, tapi murni karena Allah Swt.
Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Ketiga, pelajaran sabar. Di Sekolah Ramadhan, kita mendapatkan pendidikan untuk bersabar. Kita ditempa untuk sabar dalam menjaga keimanan dan ketaatan. Sehari penuh tidak makan minum, jika tidak karena keimanan, kita tidak akan sanggup menjalankan. Kita kuat tiap malam salat dengan bilangan banyak rakaat, jika bukan karena keimanan, kita tidak akan kuat. Pun dengan membaca Al Quran, bersedekah, beriktikaf, hingga amal kebaikan lain, kita telah tunaikan dengan kesabaran.
Allah telah berfirman dalam surat Al Baqarah 153:
يَٓا أَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Keempat, pelajaran menjaga lisan. Di sekolah Ramadhan, kita ditempa untuk menjaga lisan. Tidak mengatakan ucapan yang Allah tidak ridho. Rasulullah Saw bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ رِوَايَةً قَالَ1 إِذَا أَصْبَحَ أَحَدُكُمْ يَوْمًا صَائِمًا2 فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ3 فَإِنْ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ إِنِّي صَائِمٌ
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda,1 “Apabila salah seorang dari kalian di suatu hari sedang berpuasa berpuasa, 2 maka janganlah dia berkata-kata kotor dan berbuat kebodohan dan sia-sia.3 Bila dia dicaci oleh orang lain atau diperangi, maka hendaklah dia mengatakan, “Sesungguhnya saya sedang berpusa.” (HR Muslim)
Kelima, pelajaran untuk saling tolong menolong dalam kebaikan sesama hamba. Selama bulan Ramadhan, kita ditempa untuk saling tolong menolong. Di satu bulan ini, demikian mudah untuk bersedekah. Demikian ringan untuk saling berbagi. Takjil buka puasa dan sedekah makanan untuk tadarus di Musala Al Barokah tidak pernah sepi. Selalu ada saja dengan menu yang beragam rasa. Ini sebagai tanda bahwa Ramadhan telah membuka hati para hamba untuk saling berbagi bersama. Jika diuangkan, sudah berapa rupiah perputaran uang yang terjadi di momentum ini. Belum lagi dari zakat fitrah dan zakat mal. Inilah tanda bahwa selama satu bulan penuh, telah terjadi saling tolong menolong dalam kebaikan sesama hamba.
Allah Akbar (3x) Walillahilham
Jamaah Sholat Ied rohimakumullah
Demikian khutbah Idul Fitri pada pagi hari ini. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita kemampuan dan kekuatan, untuk mengamalkan berbagai pelajaran yang kita dapatkan selama sebulan penuh kita berada di Sekolah Ramadhan. Dan mari bersama-sama, mulai bulan Syawal ini, kita makmurkan Musala Al Barokah ini lagi, sebagaimana kita telah memakmurkannya di bulan Ramadhan.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرْ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ, اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
الْحَمْدُ ِللهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، الْمُتَعَالِيْ عَنِ الْمُشَارَكَةِ وَالْمُشَاكَلَةِ لِسَائِرِ الْبَشَرِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الْمُعْتَبَرُ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ (أَمَّا بَعْدُ)
فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ صَلَّى عَلَى نَبِيِّهِ قَدِيْمًا. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ وَغَافِرَ الذُّنُوْبِ وَالْخَطِيْئَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَ الْمُسلِمِيْنَ. اللّٰهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَ الْمُسلِمِيْنَ وَ المُجَاهِدِيْنَ فِي فَلِسْطِيْنَ. اللّٰهُمَّ ثَبِّتْ إِيْمَانَهُمْ وَ أَنْزِلِ السَّكِيْنَةَ عَلَى قُلُوْبِهِمَ وَ وَحِّدْ صُفُوْفَهُمْ. اللّٰهُمَّ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ المُشْرِكِيْنَ . اللّٰهُمَّ انْصُرْ المُجَاهِدِيْنَ عَلَى أَعْدَائِنَا أَعْدَاءَ الدِّيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَٓا أَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ، وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَآ أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
 
                        