Alba News | Jumat, 25 Agustus 2023. Berikut ini naskah khutbah Jumat Tpa Alba untuk periode Safar 1445 H/2023. Sekiranya ada yang berlebih, dikurang. Ada yang kurang boleh di tambah. Semoga bermanfaat:
Unduh naskah versi pdf pada tautan ini: Khutbah Jumat 2023_Abu Jahal
Abu Jahal
Afid Burhanddin
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Jamaah Jumat rohimakumullah
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah, dengan mencermati semua perbuatan yang akan kita lakukan. Sekiranya itu perintah Allah, maka laksanakan. Jika itu larangan Allah, maka batalkan. Dengan bertakwa, insyallah kita akan menjadi manusia yang bahagia. Dunia maupun di akhirat.
Jamaah Jumat rohimakumullah
Dua tokoh pembesar bangsa Quraish, yang konsisten memusuhi Nabi Muhammad, yang namanya lekat dengan telinga kita, mereka adalah: Abu Lahab dan Abu Jahal. Keduanya adalah dua orang yang berbeda. Namun keduanya sama-sama menjadi pemuka Quraisy. Sama-sama menjadi orang yang terpandang pada zamannya. Dan sama-sama tidak suka dengan cara dakwah Rasulullah.
Abu Lahab adalah pakde-nya Nabi Muhammad. Kakak dari ayahnya. Ia memiliki nama asli Abdul Uzza. Sementara itu Abu Jahal, jika dilihat dari silsilahnya, dia bukan siapa-siapanya Nabi Muhammaad. Dia orang lain, yang tidak ada hubungan kerabat dengan Nabi Muhammad.
Abu Lahab dan Abu Jahal, kesehariannya dekat dengan Nabi Muhammad. Namun, seperti yang kita ketahui, keduanya enggan masuk Islam. Keduanya tidak mau mengikuti ajaran Nabi.
Tidak cukup di situ, keduanya memusuhi Nabi. Selalu mencari cara untuk mencelakakan Nabi dan umatnya. Dan yang paling mengerikan, selalu mencari cara bagaimana membunuh, melenyapkan Nabi Muhammad dari muka bumi.
Jamaah Jumat rohimakumullah
Pada kesempatan siang ini, mari kita bersama-sama mempelajari, merenungi, mengambil hikmah, dari kisah hidup Abu Jahal. Abu Jahal memiliki nama asli Amr ibn Hisyam bin Mughirah. Ia berasal dari suku Makhzum. Sebuah suku yang berada di jazirah arab di kala itu.
Abu Jahal adalah salah satu pemuka Quraisy yang pernah diberi gelar Abu Hakam. Gelar itu disematkan oleh para pengikutnya. Abu Hakam berarti bapak kebijaksanaan.
Namun, Nabi Muhammad Saw memberinya gelar sebagai Abu Jahal atau bapak kebodohan. Ini didasarkan karena perbuatannya yang demikian kejam. Sifatnya yang tidak manusiawi. Gerak dan pola pikirnya yang selalu berupaya menghentikan dakwah Islam.
Sebagai contohnya, Abu Jahal pernah membunuh Sumayyah binti Khayyat, seorang budak wanita yang sudah beriman, dengan tombak yang dimasukkan ke dalam kemaluannya hingga Sumayyah meninggal dunia. Sumayyah pun gugur sebagai syahidah pertama. Orang pertama yang meninggal dunia, karena mempertahankan ajaran Allah yang dibawa oleh Nabi Muhammad.
Abu Jahal juga pernah memberikan usul untuk membunuh Nabi. Usulnya adalah setiap kabilah harus mengirimkan utusan yang terkuat dan terbaik. Utusan inilah yang bertugas membunuh Nabi Muhammad. Meski semua upaya itu selalu gagal dan gagal.
Abu Jahal juga enggan mengakui secara lahir dan batin, bahwa Nabi Muhammad adalah benar utusan Allah. Ia tidak mau Bani Umayyah sebagai kabilahnya dikalahkan oleh seseorang dari Bani Abdul Manaf. Ia tukar kesombongan duniawi, dengan mengorbankan kenikmatan dari sebuah keimanan.
Jamaah Jumat rohimakumullah
Sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu Umar R.a., Rasulullah Saw. berdoa kepada Allah agar Abu Jahal atau Umar bin Khattab bisa masuk Islam. Namun rupanya, Umar ibnu Khattab-lah yang sadar. Tapi tidak bagi Abu Jahal. Bunyi doa itu adalah sebagai berikut:
« اللّٰهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ بِأَحَبِّ هَذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ إِلَيْكَ بِأَبِى جَهْلٍ أَوْ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ ». قَالَ وَكَانَ أَحَبَّهُمَا إِلَيْهِ عُمَرُ
“Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang yang lebih Engkau cintai dari kedua laki-laki ini: 1) Abu Jahal (Amr bin Hisyam) atau 2) Umar bin Khatab.” Sang perawi mengatakan, ternyata yang lebih dicintai oleh Allah adalah Umar bin Khatab (HR. Tirmidzi).
Jamaah Jumat rohimakumullah
Dari kisah ini kita bisa melihat bahwa kekayaan dan kekuasaan duniawi, akan menjadi tidak bermanfaat ketika orang tersebut tidak beriman. Harta dan kekuasaan yang harusnya bisa menjadi jembatan bagi dirinya untuk memperoleh ridho Allah dan mengantarkan ia ke kehidupan di surga, tapi justru malah sebaliknya. Harta dan kekuasaannya menjadikan jalannya menuju neraka.
Jamaah Jumat rohimakumullah
Abu Jahal tidak pernah tahu, bahwa Rasulullah begitu berharap ia bergabung ke agama Islam. Bahkan dalam doanya, Rasulullah mengharapkan Allah menyayangi ia. Tapi rupanya, Abu Jahal memiliki jalan lain. Ia tetap bertahan di dalam kebatilan.
Jamaah Jumat rohimakumullah
Mari kita lihat diri ini. Barangkali dalam diri kita tersimpan sifat-sifat-nya Abu Jahal. Yang pongah. Yang sombong. Yang merasa berkuasa. Yang tidak mau menerima Islam sebagai sumber kebenaran.
Jika mencermati doa Rasulullah kepada Abu Jahal, di mana Rasulullah mendoakan kebaikan untuk Abu Jahal, yakinlah bahwa ada orang yang beriman, tanpa sepengetahuan kita, selalu mendoakan kita. Memohon kepada Allah, agar kita mau ikut meramaikan Masjid dan Musala. Agar kita mau menjaga istiqomah ibadah secara berjamaah. Tapi karena hati tidak terbuka, masih mewarisi sifatnya Abu Jahal, doa dan kasih sayang Allah, tidak bisa menembus ke dalam hati kita.
Jamaah Jumat rohimakumullah
Kita memang tidak akan membunuh nyawa, sebagaimana Abu Jahal membunuh Sumayyah binti Khayyat. Tapi bisa jadi kita telah membunuh harapan anak-anak, yang hendak ikutan belajar salat seperti kita di masjid dan musala. Kita marahi mereka. Kita bentak mereka. Kita tidak peduli kebutuhan mereka. Kita tidak berusaha mengajarkan Quran kepada mereka. Kita tidak ngurusi salat mereka. Lalu apa bedanya, kita dengan Abu Jahal?
Jamaah Jumat rohimakumullah
Kita memang tidak seperti Abu Jalal, yang selalu memerangi dakwahnya Nabi Muhammad. Menaburkan duri, menyebar kotoran hewan di jalan yang beliau lalui. Tapi bisa jadi, kita telah memerangi para pejuang agama Allah. Menolak tata cara ibadahnya, yang bisa jadi hanya beda sedikit dengan kita. Menggunjing strategi dakwahnya. Menyebarkan berita tidak benar. Memviralkan berita kebencian. Menuduhnya terpapar oleh paham-paham yang membahayakan. Padahal sebenarnya mereka sama, hanya beda bendera saja. Bendera ormas, bendera organisasi, bendera partai, bendera paguyuban, bendera komunitas dan bendera-bendera sejenisnya. Lalu apa bedanya, kita dengan Abu Jahal?
Jamaah Jumat rohimakumullah
Kita memang tidak seperti Abu Jahal, yang selalu menyusun strategi untuk menghentikan tersebarnya dakwah Islam di seluruh jazirah Arab. Tapi bisa jadi, kita telah ikut andil membuat mental pengurus takmir masjid/musala down. Membuat para imam salat tidak lagi bersemangat. Membuat para muadzin enggan melantangkan adzan. Membuat para guru-guru ngaji, hilang gairah dan konsentrasi. Bukan karena sabetan pedang kita, tusukan tombak kita, tapi karena sayatan dari lisan kita, yang tidak terkontrol. Yang halus, tapi menyakitkan. Padahal mereka tidak dibayar, karena ulah kita, ghirah-nya untuk mengembangkan dakwah Islam di lingkungan, menjadi buyar. Sementara kita, tidak bisa memberikan solusi apa-apa. Tidak bisa bertindak apa-apa. Lalu apa bedanya, kita dengan Abu Jahal?
Jamaah Jumat rohimakumullah
Hadirnya teladan, tidak selalu dari orang-orang yang baik. Adakalanya yang burukpun, bisa kita jadikan teladan. Bukan teladan untuk dicontoh, tapi teladan untuk tidak boleh mencontoh. Siang ini, kisah Abu Jahal, menjadi pelajaran untuk kita. Semoga Allah menjaga iman kita.[]
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ ِللهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، الْمُتَعَالِيْ عَنِ الْمُشَارَكَةِ وَالْمُشَاكَلَةِ لِسَائِرِ الْبَشَرِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ النَّبِيُّ الْمُعْتَبَرُ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيـِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ (أَمَّا بَعْدُ)
فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ صَلَّى عَلَى نَبِيِّهِ قَدِيْمًا. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ وَغَافِرَ الذُّنُوْبِ وَالْخَطِيْئَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَآ أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ، وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ. رَبَّنَآ أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
 
                        